DPRD NTB ribut soal banyaknya tambak udang di NTB yang tidak memiliki ijin.Ribut lagi,soal ada orang besar/pening dibalik tambak udang. yang ada di NTB.
Waktu saya bekerja di pemerintah,saya mengusir alat berat yang sedang membuat tambak udang disekitar pantai Kuangwae.Sakra Timur.Setahu saya tanah tanah tersebut berada di daerah yang pants menjadi lahan pariwisata,lalu siapa yang berikan ijin ?.Setelah alat berat saya suruh berhenti bekerja membuat tambak,perusahaan tersebut henghkang dan tidak berani lagi membuat tambak udang.
Pada tahun 2014,ada usaha dari pengusaha tersebut mendekati saya dengan cara menyogok,seorang pejabat di Matraram yang menjadi utusan pengusaha tersbut membawa uang untuk saya. Saya jelaskan bahwa jika semua pantai kita yang baik dan layak sebagai daerah wisata,apalagi di dekat ibu kota,lalu bagaimana cara masyarakat akan rekreasi?.Pejabat tersebut paham,lalu meninggalkan saya sambil membawa kembali uang yang dibawanya untuk menyogok saya.
Sayang sekali,setelah saya berhenti bekerja di pemerintah,alat berat yang sudah saya usir datang lagi dan hamparan tambak telah merajalela di tanah tersebut.Lalu siapa yang beri ijin ?.Yang beri ijin pasti mereka yang tidak kasihan pada daerah dan masyarakatnya.
Pada tahun 2016 saya juga menyuruh bongkar tambak udang di desa Obel Obel,karena tambaknya dibuat diatas aliran sungai yang kering di musim kemarau,walaupun mereka sudah mengakui sudah punya ijin.
Sekarang,tambak udang mengepung kota Selong.Saya tidak tahu siapa yang beri ijin.Tambak di Timba Kedit,juga menutup jalan masyarakat menuju ke arah pantai.Lalu siapa yang beri ijin?.
Sejak lama saya meragukan kemanfaatan tambak udang di NTB.Selain kecilnya penyerapan tenaga kerja,juga limbahnya mengotori laut dan tidak memberi kontribusi apapun bagi daerah.
