Dear Para Pendaki, Jangan Naik Gunung Rinjani Jika Bawa Sampah Plastik
Selong – Tahun ini, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) mulai menerapkan zero waste untuk pendakian ke Kawasan Gunung Rinjani. Para pendaki dilarang membawa sampah plastik untuk melakukan pendakian di kawasan taman nasional itu.
Petugas melakukan pemeriksaan ketat tas bawaan wisatawan atau re packing sebelum melakukan registrasi dan melanjutkan perjalanan ke Puncak Gunung Rinjani. Bagi pendaki yang ditemukan membawa sampah plastik diminta untuk ditinggal dan menggantinya.
Ratusan wisatawan domestik dan mancanegara yang akan melakukan pendakian antre di Resort Sembalun TNGR, Minggu (25/05/2025). Mereka mengikuti pemeriksaan dari petugas sebelum melakukan pendaftaran ulang untuk melakukan pendakian.
Kepala Resort Sembalun Taufikurrah mengatakan tahun ini TNGR mulai menerapkan program zero waste untuk menjaga kelestarian alam dan menghindari tumpukan sampah yang selama ini menjadi persoalan di kawasan wisata ini.
“Tahun ini kami menerapkan zero waste untuk memastikan kelestarian dan keindahan kawasan ini tetap terjaga”, ujarnya.
Program ini, jelasnya, dimulai sebelum para pendaki melakukan pendakian. Petugas akan melakukan repacking terhadap tas bawaan para pendaki untuk mencegah adanya sampah plastik sebelum melakukan registrasi dan melanjutkan pendakian.
“Jadi tidak ada lagi bungkus plastik seperti bungkus snack, mie instan, nah itu yang banyak plastik akan dilakukan wadah ulang dan itu lebih menghemat untuk membuang sampah orang yang ada dalam kawasan”,ucap Taufik.
Menurutnya, penerapan program zero waste ini mulai menunjukkan hasil positif. Jumlah sampah jauh berkurang dari tahun – tahun sebelumnya. Karna sebelumnya, petugas hanya melakukan pendataan barang bawaan para pendaki, sekarang diikuti dengan langkah nyata.
“Jadi kalau mau naik ke Rinjani harus mau melakukan repacking”, tandasnya.
Kebijakan ini juga berlaku, bagi pendaki yang melalui Travel Organizer (TO) akan dilakukan pemeriksaan atau repacking di Pos II. Bagi yang pendaki yang ditemukan membawa sampah plastik tidak diizinkan melanjutkan pendakian.
Sejak tiga hari ini, jumlah wisatawan yang melakukan pendakian terus meningkat. Setiap hari kuota yang dibatasi hanya 400 orang selalu penuh baik dari wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Ya sekarang sudah fivety – fivety antara domestik dan mancegara”, imbuh Taufik.